Saturday, April 9, 2011

Jumlah Kewajiban ≠ Waktu yang Tersedia

Waktu yang kita miliki tidaklah berbanding lurus dengan jumlah kewajiban yang harus kita lakukan. Itu artinya sangat rugilah orang yang menggunakan waktunya untuk bersantai ria tanpa melakukan hal yang bermanfaat. Kenapa? Karena mereka telah mengambil masa yang seharusnya bisa dialokasikan untuk melaksanakan kewajiban yang ada.
Lalu langkah apa yang harus kita lakukan untuk meminimalisir perbedaan rasio antara waktu dan jumlah kewajiban? Salah satu solusinya adalah membuat prioritas. Kita harus pandai memilah dan memilih daftar kewajiban yang kita miliki untuk diuurutkan prioritasnya berdasarkan jumlah waktu yang tersedia. Posisi pertama harus ditempati oleh kewajiban yang deadline waktunya paling dekat,barulah disusul dengan kewajiban lainnya. Berikut contoh membuat prioritas kewajiban berdasarkan waktu.

Minggu pagi, Aisah akan memulai aktivitasnya dengan membuat prioritas kegiatan terlebih dahulu. Ada banyak kewajiban yang harus ia lakukan. Salah satunya adalah mencuci pakaian. Ia juga harus mengerjakan PR Matematika yang harus dikumpulkan Senin pagi. Ia pun teringat bahwa Selasa sore akan ada ujian Matematika. Di sisi lain, Rabu siang, ia diminta untuk mengumpulkan laporan pertanggungjawaban acara pensi (pentas seni) yang baru saja usai minggu lalu. Hari ini Aisah juga ingin menikmati akhir pekannya dengan menonton film yang telah ia pinjam dari temannya kemarin. Ketika tengah mengatur jadwal kegiatan, Ibu Aisah datang menghampirinya dan meminta aisah untuk mengantarnya ke pasar. Lalu bagaimanakah Aisah harus membuat prioritas daftar kegiatannya hari Minggu itu?

Pertama, mari kita membuat daftar kewajiban yang harus Aisah lakukan. Kewajiban-kewajiban itu ialah mencuci pakaian, mengerjakan PR Matematika, belajar untuk ujian Matematika, membuat laporan pertanggungjawaban, dan mengantar ibu ke pasar.
Berdasarkan daftar kewajiban yang ada dan waktu yang tersedia, salah satu opsi yang dapat kita buat untuk Aisah adalah sebagai berikut. 
  1. Mencuci pakaian ( bila mencuci menggunakan mesin cuci bisa ditinggal selagi Aisah mengantar ibu ke pasar, jika tidak, bisa dilakukan setelah mengantar ibu ke pasar).
  2. Mengantar ibu ke pasar.
  3. Mengerjakan PR Matematika, bersamaan dengan itu belajar Matematika untuk ujian hari Selasa nanti.
  4. Menonton film.
  5. Membuat laporan kegiatan (walaupun tidak bisa diselesaikan dalam satu hari, paling tidak Aisah telah mencicilnya sehingga keesokannya bebannya dalam mengerjakan laporan telah terkurangi).
Daftar di atas adalah salah satu opsi yang bisa Aisah gunakan. Tentu saja masi ada banyak opsi lain yang bisa dibuat, namun satu hal yang perlu diingat yaitu kegiatan menonton film harus ditempatkan di urutan akhir karena hal itu bukan kegiatan utama yang mendesak untuk dilakukan di awal. Selain itu hal pertama yang harus dilakukan tentunya mengantar ibu ke pasar.

Dari uraian di atas, dapat dilihat bahwa kita harus membuat daftar priortitas kegiatan berdasarkan waktu yang tersedia. Akan tetapi banyaknya kewajiban yang kita miliki terkadang melebihi waktu yang tersedia untuk menjalankannya. Oleh karena itu kita harus menghindari hal-hal yang bersifat tambahan (kegiatan yang dilakukan hanya sekadar untuk berleha-leha, seperti menonton TV, bermain, dll.) dan mengedepankan kepentingan yang utama seperti belajar, mengerjakan PR, dan sebagainya.

"Barangsiapa tidak menyibukkan diri dengan kebaikan, niscaya ia akan disibukkan oleh keburukan"

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More