Aku Bersyukur

Aku bersyukur karena telah dikaruniakan kedua mata untuk melihat, melihat indahnya ciptaan Tuhan di dunia ini untuk selalu aku amati dan akhirnya ku syukuri nikmat Tuhan itu.

Another Starting Day

My last post was on 1st August and today is 3rd Dec. It means already 4month passed since that day. It is believed that many things have happened during that period. I really wanted to write down all of them, but in fact i couldn't. It isn't because I didn't have time to do it, it is just cuz I was lazy to pour out my ideas in this mind.

Je parle français

France ! Previously, I knew nothing speaking on France. I didn’t even know what “Bonjour” means :D But then, after taking French class since three months ago, I can speak France now. Although I still can’t speak fluently, at least I know how to introduce myself a bit :D Yeah, finally I did it. To be honest, previously, I’ve never thought to speak France and even take the class for that. It is coincidence, I can say like that. Why? Well, I’ll tell you the story.

It Is Like A Mirror

I think the nature law which says that whatever we do to other people no matter good or bad, it will turn aside us and we don't know when will it be, is true.

Sunday, August 29, 2010

Ciri Khas dan Keunikan Negara Jepang

Siapa yang tak mengenal Jepang? Sebuah negara di belahan timur Asia, memiliki luas wilayah 377.819 km2, dan beribukota di Tokyo. Sebuah negara yang walaupun luas wilayahnya kurang lebih satu perlima dari wilayah Indonesia, namun mempunyai tingkat kemajuan teknologi yang tinggi. Jepang merupakan salah satu negara maju baik di Asia, maupun di dunia. Jepang juga memiliki banyak kebudayaan yang sangat dilestarikan oleh pemerintah maupun masyarakatnya.
Selain itu, Jepang memiliki banyak keunikan dan ciri khas yang membedakannya dengan negara lain sehingga ciri khas tersebut dapat dinikmati dengan baik tanpa ada yang menyamainya. Keunikan dan ciri khas Jepang baik negara ataupun masyarakatnya dapat dilihat dari cara berpakaian, makanan, perumahan, dan kepribadian bangsanya, yang begitu menghargai waktu. Serta yang sangat membuat Jepang terkenal di dunia adalah kemajuan teknologinya yang setara dengan negara-negara maju di Eropa atau Amerika, dan kebudayaannya yang unik.
Salah satu keunikan dan ciri khas negara Jepang adalah kebudayaannya. Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan masukan-masukan dari luar tersebut. Bahkan gaya hidup orang Jepang dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia dan budaya modern Barat. Namun terlepas dari semua hal di atas, Jepang tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan aslinya.
Kebudayaan Jepang dewasa ini sangat beragam. Para remaja putri yang mempelajari kebudayaan tradisional Jepang seperti upacara minum teh (chadou) dan merangkai bunga (kadou) sekalipun senang pergi menonton pertandingan olah raga. Begitu pula di kota – kota, bukanlah pemandangan yang mengherankan manakala terlihat kuil – kuil kuno tegak berdampingan dengan gedung – gedung pencakar langit. Inilah kebudayaan Jepang dewasa ini sebagai gabungan yang mengagumkan antara Kebudayaan lama dan kuno, antara Timur dan Barat.
Seiring dengan kemajuan media informasi, informasi dengan mudah mengalir masuk dan hal – hal baru pun dengan cepat tersebar luas di Jepang. Namun kebudayaan tradisional seperti festival tradisional dan gaya hidup yang sudah berurat berakar di setiap daerah masih tetap melekat sebagai ciri khas daerah tersebut.
Kebudayaan asli Jepang yang sering disebut sebagai kebudayaan tradisional itu salah satunya adalah seni pertunjukkan. Seni pertunjukkan tradisional yang masih berjaya di Jepang adalah kabuki, noh, kyogen, dan bunraku.
Kabuki adalah sebuah bentuk teater klasik yang mengalami evolusi pada awal abad ke-17. ciri khasnya berupa irama kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh para aktor, kostum yang super-mewah, make-up yang mencolok (kumadori), serta penggunaan peralatan mekanis untuk mencapai efek-efek khusus di panggung. Make-up menonjolkan sifat dan suasana hati tokoh yang dibawakan aktor. Kebanyakan lakon mengambil tema masa abad pertengahan atau zaman Edo, dan semua aktor, sekalipun yang memainkan peranan sebagai wanita, adalah pria.
Noh adalah bentuk teater musikal yang tertua di Jepang. Penceritaan tidak hanya dilakukan dengan dialog tapi juga dengan utai (nyanyian), hayashi (iringan musik), dan tari-tarian. Ciri khas lainnya adalah sang aktor utama yang berpakaian kostum sutera bersulam warna-warni, dan mengenakan topeng kayu berlapis lacquer. Topeng-topeng itu menggambarkan tokoh-tokoh seperti orang yang sudah tua, wanita muda atau tua, dewa, hantu, dan anak laki-laki.
Kyogen adalah sebuah bentuk teater klasik lelucon yang dipagelarkan dengan aksi dan dialog yang amat bergaya. Ditampilkan di sela-sela pagelaran noh, meski sekarang terkadang ditampilkan secara tunggal.
Bunraku, yang menjadi populer sekitar akhir abad ke-16, merupakan jenis teater boneka yang dimainkan dengan iringan nyanyian bercerita dan musik yang dimainkan dengan shamisen (alat musik petik berdawai tiga). Bunraku dikenal sebagai salah satu bentuk teater boneka yang paling halus di dunia.
Berbagai seni tradisional lainnya, seperti upacara minum teh dan ikebana (merangkai bunga), terus hidup sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang. Upacara minum teh (sado atau chado) adalah tata-cara yang diatur sangat halus dan teliti untuk menghidangkan dan minum teh hijau matcha (dalam bentuk bubuk). Ada hal yang lebih penting daripada ritual membuat dan menyajikan teh, karena upacara ini merupakan rangkaian seni yang mendalam yang membutuhkan pengetahuan yang luas dan kepekaan yang sangat halus. Sado juga menjajaki tujuan hidup dan mendorong timbulnya apresiasi terhadap alam.
Seni merangkai bunga Jepang yang disebut ikebana, telah mengalami evolusi di Jepang selama tujuh abad, berasal dari sajian bunga Budhis di masa awalnya.
Seni ini berbeda dengan penggunaan bunga yang murni bersifat dekoratif saja, karena setiap unsur dari sebuah karya ikebana dipilih secara sangat cermat termasuk bahan tanaman, wadah di mana ranting dan bunga akan ditempatkan, serta keterkaitan ranting-ranting dengan wadahnya dan ruang di sekitarnya.
Selain kebudayaan tradisional yang telah mengurat akar pada diri masyarakat Jepang, juga terdapat kebudayaan modern. Kebudayaan modern ini meliputi seni musik, film, dan sastra. Kebudayaan modern Jepang berkembang pesat hingga dapat terkenal ke seluruh dunia. Salah satu kebudayaaan modern yang digemari oleh masyarakat adalah film anime (kartun). Telah banyak diciptakan film kartun Jepang yang sukses dan disukai oleh masyarakat. Seiring dengan terkenalnya film-film tersebut, maka nama negara Jepang pun ikut melambung di seluruh negara yang menayangkan film-film itu. Bahkan dapat dikatakan bahwa industri perfilman Jepang tergolong maju, baik film anime (kartun) maupun drama.
Dalam kebudayaan Jepang, terdapat berbagai macam festival kebudayaan yang selalu diselenggarakan setiap tahun. Festival kebudayaan Jepang sangat terkenal ke seluruh dunia. Festival ini tidak hanya diselenggarakan di Jepang, tapi juga di negara-negara lain, contohnya Indonesia.
Salah satu festival kebudayaan Jepang yang sangat terkenal adalah “Festival Tanabata”. Festival ini mencampur sebuah legenda Cina dengan kepercayaan kuno Jepang mengenai dua buah bintang yang terletak di kedua ujung Bimasakti yaitu Bintang Altair (si Pengembala) dan Bintang Vega (si Penenun). Mereka dihukum oleh Raja Dewa karena terlalu banyak bermain sehingga hanya dapat bertemu satu tahun sekali yaitu pada 7 Juli. Festival ini dirayakan pada tanggal 7 Juli.
Pada Festival Tanabata (Festival Bintang), orang-orang menuliskan keinginan pada sebuah kertas warna dan menggantungkannya di pohon bambu. Harapan mereka dipercaya akan terkabul apabila pada hari itu hujan tidak turun.
Seperti halnya Indonesia yang memiliki kebudayaan di masing-masing daerah (propinsi), Jepang juga memiliki kebudayaan masing-masing dan berbeda di setiap daerahnya (dalam hal ini adalah Perfektur). Tiap-tiap daerah mempunyai bahasa daerah, tarian daerah, dan kesenian daerah yang jumlahnya sangat banyak. Dengan banyaknya kebudayaan di tiap-tiap Perfektur, maka kebudayaan nasional Jepang pun sangat banyak.
Kebudayaan Jepang sangat dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakatnya. Bahkan di Jepang terdapat hari kebudayaan yang dirayakan pada tanggal 3 November. Masyarakat Jepang sangat mencintai kebudayaannya. Mereka bangga dengan negaranya yang memiliki banyak keunikan dan ciri khas.
Keunikan lain yang termasuk ke dalam kebudayaan Jepang adalah bunga sakura (cherry blossom). Bunga Sakura identik dengan negara Jepang. Bunga ini hingga ke mancanegara dan sudah sangat identik dengan negara tersebut, yaitu sakura.
Sakura memang bunga yang sangat dicintai dan dibanggakan masyarakat Jepang. Ia bahkan menjadi simbol nasional bangsa ini. Para petinggi negara, misalnya, sering menggunakan lambang sakura sebagai label pin pada jas mereka. Bunga sakura juga menjadi desain yang muncul dalam berbagai kerajinan khas Jepang, seperti kimono, yukata, kipas, dan banyak lagi.
Dari kejauhan, bunga sakura tampak agak putih. Sesungguhnya warna bunga ini adalah merah, tapi sangat muda. Sakura mempunyai lima kelopak dan sangat kecil sehingga sulit dinikmati keindahannya secara sendiri-sendiri. Keindahan sakura terletak pada jumlahnya yang sangat banyak memenuhi kanopi pohon dan mekar bersamaan.
Di Jepang, mekarnya sakura menandai awal musim semi. Di ibu kota negara ini, Tokyo, ada beberapa tempat untuk melihat sakura pada awal musim semi. Yang paling populer adalah di sekeliling Istana Raja, Imperial Park yang dikelilingi dengan danau buatan yang indah, Hanzo-bori. Cabang-cabang pohon sakura yang sarat dengan bunga menjuntai dan menjulur ke atas air danau, menimbulkan bayang-bayang yang indah. Di bawah-bawah pohon sakura biasanya muncul pula bunga-bunga kecil berwarna kuning yang membuat suasana tambah cantik.
Mayoritas orang Jepang tidak melewatkan kesempatan setahun sekali berpiknik di bawah naungan sakura. Orang Jepang menyebut kegiatan itu sebagai hana-mi (menonton bunga). Sekalipun bunga sakura sudah mulai mekar pada akhir Maret, biasanya baru pada minggu kedua April diselenggarakan festival sakura yang berarti tumpah-ruahnya masyarakat ke tempat-tempat konsentrasi bunga sakura.
Di samping itu, terdapat juga tradisi di kalangan para petani Jepang, yaitu melakukan upacara minum sake di bawah naungan kanopi bunga sakura. Upacara ini diharap akan menghasilkan panen yang baik pada tahun yang berjalan. Orang Jepang juga percaya bahwa pohon sakura adalah pagar antara Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, melakukan hana-mi juga merupakan ritual keagamaan.
Begitu banyaknya hal-hal yang menjadi ciri khas negara Jepang. Sehingga membuat negara ini terkenal di negara-negara lain dan mudah dikenali, karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh negara lain.Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kebudayaan tinggi dan lestari sepanjang masa, mulai dari zaman dahulu, sekarang, hingga nanti di masa mendatang.

ERSYA, BERSEMANGATLAH!

Pagi yang cerah dengan sinar matahari yang begitu menyilaukan. Sangat bagus untuk meneruskan tidur yang sempat tertunda oleh bunyi weker, begitulah yang terlintas di benak Ersya. Sayang hal itu tidak terwujud. Baru saja Ersya menarik selimut, sudah terdengar teriakan Mama yang disusul dengan ketukan pintu kamarnya.
“Ersya, bangun nanti kamu terlambat ke sekolah !”
“Ehm . . iya Ma Ersya bangun deh,” jawab Ersya dari dalam kamar.
“Cepat ! Papa sudah nunggu dari tadi di bawah,” ujar Mama lagi.
Setelah selesai memakai baju dan menyiapkan peralatan sekolah, Ersya menuju ruang makan. Di sana telah menunggu Papa yang tampaknya agak kesal. Mungkin karena kelamaan nunggu. Bayangin aja Papa udah siap dari jam 6 sementara Ersya baru siap jam 7 kurang lima belas menit.
“Pagi Pa, pagi Ma !” sapa Ersya dengan memberikan senyuman yang termanis untuk kedua orang yang ia cintai.
Papa agak melunak. Sudah tidak terlalu kesal. Karena Ersya sudah siap. Nggak tahu deh kalau Papa disuruh nunggu lebih lama lagi.
“Sya, kamu ini selalu aja telat bangun. Emang ngapain aja tiap malam sampai telat bangun ?” tanya Papa yang sudah selesai sarapan dari tadi.
“Sorry Pa, banyak kerjaan sih tadi malam. Jadi telat bangun deh,” jawab Ersya. Ia meminum susu yang sudah dibuatkan oleh Sang Mama. Tak lupa mengambil sepotong roti disusul dengan teriakan.
“Yuk, Pa ! Ma, berangkat dulu ya !” Ersya mengajak Papa dan berlari meninggalkan Mamanya.
“Ersya tunggu ! Sarapan dulu, Nak !” perintah Mama sambil mengejar Ersya yang sudah berada di depan menuju mobil.
“Nggak sempat, Ma ! Udah telat nih,” Ersya masuk ke dalam mobil seraya mencium tangan Mamanya yang terheran-heran dengan kelakuannya.
Avanza itu melaju kencang. Berbaur dengan kendaraan lain di tengah kemacetan. Begitu banyak klakson yang dibunyikan oleh pemiliknya. Mereka tidak sabar akan sampai di tempat tujuan. Mungkin karena waktu yang memaksa mereka melakukan hal tersebut. Sama halnya dengan seorang gadis manis yang duduk di muka depan mobilnya. Terpasang raut cemas di wajahnya yang jelita. Telatkah ? hanya itu yang ada di dalam pikirannya.
*

Hampir saja telat, pikir Ersya dalam hati. Memang tepat yang dipikirkannya. Karena semenit saja ia belum sampai di sekolah, pintu gerbang akan ditutup. Itu tandanya ia harus menjalani hukuman seperti hari-hari sebelumnya.
Di dalam kelas XI IPA I sudah duduk seorang guru yang siap memberikan pelajaran. Baru saja ingin berkata pintu kelas sudah diketuk. Di balik pintu tampak Ersya yang ngos-ngosan habis lari. Ia mengutuk dalam hati, mengapa sekolahnya kali ini begitu besar. Jarak dari gerbang menuju kelasnya saja sudah memakan waktu sepuluh menit. Huh tau gini mending tadi aku nggak ikut jam pertama aja, sesalnya.
Guru itu terus saja menatap tajam ke arah Ersya. Tampak wajahnya bersembunyi di balik kumis panjangnya.
“Ersya, tumben sekali kamu datang pagi,” ternyata Bapak itu tersenyum manis ke arah Ersya.
“Maaf Pak, Saya terlambat,” ujar Ersya dengan hati-hati.
“Ya, Bapak maklum. Sudah sana duduk !” perintah Bapak itu pada Ersya.
“Bener Pak ?” Ersya tidak percaya mendengarnya.
“Iya, karena hari ini kamu lebih cepat sepuluh menit dibanding kemarin. Biasanya kamu baru datang jam setengah delapan. Sekarang jam tujuh lima belas kamu sudah datang. Suatu kemajuan yang baik,”
“Huuuuu . . . .” teriak anak-anak satu kelas menyoraki Ersya.
“Terima kasih, Pak !”
*

Deg ! Rasa sakit itu datang lagi. Ersya tidak tahu sudah yang keberapa kalinya ia merasakan sakit di tubuhnya. Akhir-akhir ini dia juga sering merasa lelah dan tiba-tiba pingsan. Apakah itu tanda bahwa ia terserang penyakit yang parah ? Ah mungkin harus segera dikonsultasikan ke dokter, pikirnya. Sore itu juga sepulang sekolah Ersya pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatannya. Ia pergi sendiri karena ia tidak ingin orang lain mengetahui apabila ia mengidap penyakit yang parah.
Di kamar periksa, terjadi sebuah percakapan serius antara Ersya dan Sang Dokter.
“Bagaimana keadaan saya Dok ?” tanya Ersya setelah selesai diperiksa.
Sang Dokter belum angkat bicara hingga Ersya kembali bertanya.
“Bagaimana Dok, apa yang terjadi pada saya ?”
Dengan hati-hati dokter itu bicara. Dengan harapan agar Ersya tidak terkejut mendengarnya. Karena hal itu akan memperparah kondisi tubuhnya yang ternyata semakin lemah.
“Maaf Dik, ternyata saat ini adik telah mengidap penyakit leukemia atau biasa disebut kanker darah,”
Seketika tubuh Ersya menjadi lemah setelah mendengar diagnosis dari dokter.
“Ada hal penting lain yang saya rasa harus saya sampaikan pada Adik,” lanjut Sang Dokter.
“Apa itu, Dok ?” tanya Ersya dengan perasaan khawatir.
Dokter itu tampak ragu untuk menyampaikannya. Di satu sisi ia takut kalau hal ini akan menambah beban yang Ersya derita. Namun di lain pihak ia harus menyampaikan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pasien.
“Begini Dik, setelah saya lakukan pemeriksaan diperkirakan Adik tidak akan bertahan lama kira-kira hanya lima bulan,”
“Maksud Dokter, umur saya tinggal lima bulan lagi ?”
Dokter hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya. Tandanya apa yang Ersya tanyakan itu adalah benar.
Sepulangnya, Ersya langsung masuk ke kamarnya. Di dalam ia banyak berpikir. Hal apakah yang harus dilakukannya. Begitu lama ia berpikir.
Apa yang harus kulakukan? Dokter menyatakan bahwa umurku tinggal sebentar lagi. Hanya lima bulan. Lima bulan itu tidaklah lama. Lalu dalam lima bulan ke depan apa yang akan kulakukan ? Apa aku harus memberitahu Papa dan Mama. Tidak. Karena itu hanya akan menyusahkan mereka saja. Lalu ? Bagaimana dengan keadaanku ini ? Ya Tuhan, tolonglah Hamba-Mu ini ! Apa yang harus kulakukan.
Setelah lama berpikir Ersya memutuskan ia akan menyimpan rahasia ini. Ia berjanji tidak akan memberitahukan pada siapa pun. Ia juga bertekad akan melakukan suatu perubahan yang membuat sisa hidupnya ini menjadi lebih berarti.
*

Rabu, 17 Agustus 2005
Diary, hari ini hari yang melelahkan. Kau tahu, tadi sore aku baru saja pulang dari dokter. Ternyata aku terserang penyakit leukemia. Dan yang mengejutkan bahwa aku hanya akan bertahan dalam lima bulan tidak lebih. Aku bingung apa yang harus kulakukan. Tapi aku sadar untuk menghadapinya aku harus melakukan suatu perubahan. Dan itu akan menjadi suatu hal yang indah jika aku melakukannya dengan ikhlas. Aku tak mau hidup ini menjadi sia-sia hanya karena suatu hal yang begitu menyakitkan. Aku tak mau putus asa begitu saja. Aku akan berusaha keras, berjuang melawat penyakit ini. Diary, hanya kau yang tahu masalah ini.
Ersya menutup buku kecil berwarna hijau. Ia baru saja menuliskan sebuah ungkapan perasaannya hari ini. Tak terasa air matanya telah mengalir membasahi pipinya yang halus agak kemerahan.
*

Hari-hari dilalui Ersya dengan penuh semangat. Bahkan ia masih sempat untuk mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan kegiatan lain yang menyibukkan dirinya. Tapi ia juga mengontrol diri agar tidak terlalu lelah. Sehingga akan memperparah keadaanya.
Sekarang Ersya tidak pernah terlambat lagi. Semua orang heran akan perubahan pada dirinya. Namun mereka senang kini Ersya sudah menjadi lebih baik dari yang dulu dan lebih ceria. Kini begitu banyak orang yang menyukainya. Ia juga semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Walau dulu ia juga tidak pernah absen dalam menjalankan ibadah. Namun ia merasa bahwa ia harus lebih rajin lagi. Dan memperbanyak amalan dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
*

“Pagi Anak-anak !” sapa Bu Ria dengan ramah.
“Pagi, Bu !” jawab anak-anak serempak.
“Pagi ini Ibu akan menyampaikan sebuah berita gembira. Khususnya untuk teman kita, Ersya,”
Anak-anak bersorak riang turut menyambut berita gembira tersebut.
“Ersya, kamu terpilih menjadi wakil propinsi Lampung untuk mengikuti lomba mata pelajaran di tingkat nasional yang akan diadakan di Bali,” Bu Ria menyampaikan berita tersebut yang langsung diikuti tepuk tangan oleh anak-anak.
“Kamu bersedia kan, Ersya ?” tanya Bu Ria padanya.
“Iya Bu, saya siap untuk mengikuti lomba itu. Saya akan berusaha semampu saya agar berhasil menjadi juara dan dapat mengharumkan nama propinsi kita terutama sekolah kita yang tercinta ini,”
Kembali tepuk tangan meriah membahana ke seluruh sudut kelas XI IPA I. Mereka sangat senang akan berita gembira itu. Terutama untuk Ersya. Ia merasa bahagia sekali hari ini.
*

Senin, 10 Oktober 2005
Diary, dua bulan telah berlalu. Itu berarti tinggal tiga bulan lagi waktu yang akan kuhadapi. Dua bulan belakangan ini aku melakukan begitu banyak kegiatan yang kiranya dapat melupakan kesedihan dalam menghadapi kenyataan mengenai penyakit ini. Aku bersyukur hingga saat ini aku masih dicintai oleh orang-orang yang kucintai. Tak akan aku sia-sia kan hidup ini demi mencapai kebahagian di akhirat nanti walaupun hanya sebentar aku singgah di dunia ini. Diary, bulan depan aku akan berangkat ke Bali untuk mengikuti lomba mata pelajaran. Aku berharap aku dapat memberikan hasil yang terbaik sehingga tidak mengecewakan banyak pihak. Diary, aku akan selalu berusaha semampuku untuk beberapa waktu ke depan. Ayo, bersemangat !
Kembali Ersya menutup buku kecil kesayangannya. Buku ini berisi banyak tulisan mengenai hal-hal yang dilalui dan dialami oleh Ersya. Diletakannya buku itu di dalam lemari. Kemudian ia beranjak tidur dan menghadapi hari esok dengan penuh semangat.

Ersya baru saja pulang dari Bali setelah mengikuti lomba mata pelajaran tingkat nasional. Di sana ia berhasil menjadi juara pertama dalam bidang studi Matematika. Ia merasa bersyukur diberikan anugerah terindah itu. Dengan memenangkan lomba di tingkat nasional, itu berarti memberikan kesempatan pada Ersya untuk melangkah maju di tingkat selanjutnya yaitu tingkat internasional.
Lomba tingkat internasional itu akan dilaksanakan lima bulan ke depan dari sekarang. Ersya tidak tahu apakah ia masih dapat mengikuti lomba itu. Ia tidak terlalu berharap banyak. Baginya mengikuti lomba tingkat nasional saja sudah menjadi pengalaman yang berkesan. Ia merasa senang karena telah mengharumkan nama Lampung di tingkat nasional.
*

“Gimana Sya, udah siap belum untuk lomba nanti ?” tanya Mama padaku yang baru saja keluar dari kamar.
O ya, sekarang sudah lima bulan berlalu dari waktu Ersya memenangkan perlombaan di Bali. Saat ini Ersya sedang berada di Wina, Austria. Sebentar lagi ia akan mulai berkompetisi dengan peserta lain dari berbagai negara yang ada di dunia. Memang ia tidak terlalu berharap menjadi juara karena setidaknya ia sudah berhasil menjadi wakil Indonesia di ajang lomba mata pelajaran tingkat internasional. Akan tetapi pasti ada keinginan walaupun hanya sedikit perasaan untuk berhasil menjadi juara.
*

Lelah sekali itu adalah dua kata yang mewakili keadaanku saat ini pikir Ersya dalam hatinya. Ia baru saja pulang dari Wina untuk mengikuti lomba mata pelajaran tingkat internasional. Ternyata ia berhasil menjadi juara dalam lomba tersebut. Ia berhasil meraih medali emas dan mendapatkan beasiswa untuk meneruskan sekolah di universitas berkualitas di luar negeri.
Ersya senang dan bersyukur sekali lagi atas anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan. Namun ia merasa heran sekaligus bahagia. Karena hingga saat ini delapan bulan telah berlalu dari saat dokter memvonisnya ia masih bertahan dengan kondisi yang cukup baik. Dokter pun merasa ini adalah sebuah keajaiban yang diberikan Tuhan padanya ketika ia memeriksakan diri ke dokter.

Selasa, 11 April 2006
Diary, aku senang karena telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di mata dunia. Aku juga bersyukur karena hingga saat ini masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup di dunia ini tanpa lupa beribadah setiap harinya. Diary, aku tak tahu hingga berapa lama lagi aku dapat bertahan. Aku akan terus berjuang dang selalu menghadapi hari-hari dengan perasaan ikhlas dan tetap semangat !
Ersya menulis diary-nya dengan berurai air mata. Sedih, haru, bahagia, bercampur aduk dalam hatinya. Perasaannya tak menentu. Ersya tidak tahu apakah ia masih dapat menulis diary-nya lagi hari berikutnya. Tidak ada yang tahu sampai kapan Ersya akan berjuang melaan penyakitnya. Hanya Tuhanlah yang tahu hal itu.
*

Di bulan kelima dari waktu yang telah diperkirakan mengenai kemampuan bertahan hidup Ersya oleh dokter, Ersya tiba-tiba pingsan saat sedang menjalani ulangan harian di sekolah. Ia langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif.
“Sya, bangun Nak. Ini Mama sama Papa, jangan tinggalkan Mama !” Mama terus saja memanggil-manggil nama Ersya yang tertidur dari pingsan tempo hari.
Sudah tiga hari berlalu namun Ersya belum juga sadar dari pingsannya. Dokter menyatakan bahwa penyakit Ersya semakin parah. Sangat kecil harapan untuk sembuh. Mama Ersya terus mendampingi putri satu-satunya dengan penuh perhatian.
Mama Ersya sangat berharap anaknya dapat sembuh dan kembali ceria seperti biasanya. Entah sudah berapa banyak air mata yang dikeluarkan olehnya dan berapa banyak tisu yang digunakan untuk menghapus air matanya.
*

Hari ini tepat seminggu Ersya dirawat di rumah sakit. Hari ini juga Ersya pergi meninggalkan orang-orang yang dicintainya untuk selama-lamanya. Ersya sudah pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Setelah sekian lama Ersya berjuang keras melawan penyakit. Akhirnya Ersya melepaskan juga perjuangannya. Ia sudah tak sanggup lagi. Semua orang sangat menyayangi Ersya. Ia pergi setelah sebelumnya sempat membuka mata dan berbicara pada Mamanya tercinta untuk yang terakhir kalinya. Sang Mama sudah ikhlas melepaskan kepergiannya.
Setelah mengantarkan Ersya menuju rumah masa depannya, Mama masuk ke dalam kamar putri tercintanya dan menemukan sepucuk surat beserta sebuah buku diary di atas meja belajar Ersya. Mama membaca surat itu yang ternyata ditujukan untuknya.

Juni 17, 2006
Dear Mama,

Ma, terima kasih atas semua yang telah Mama berikan untuk Ersya.
Terima kasih karena telah merawat Ersya.
Terima kasih karena telah membimbing Ersya.
Dan terima kasih karena mau mengerti apa yang Ersya inginkan.
Ma, maafkan semua kesalahan Ersya yang telah Ersya perbuat baik sengaja ataupun tidak sengaja.
Ma, maafkan anakmu ini jika kurang berbakti padamu.
Maafkan juga karena telah menyusahkanmu.
Kuucapkan terima kasih dan kusampaikan maaf sebesar-besarnya untuk Mamaku tercinta.
Ersya harap dapat bertemu Mama lagi di alam berikutnya.

Love, hug, n kiss
Your honey,

Ranachya Ersyalina Putri

Mama membaca surat itu dengan berlinang air mata. Ia begitu mencintai putrinya. Ia telah kehilangan seseorang yang ia cintai. Walaupun Ersya hanyalah titipan dari Yang Maha Kuasa untuk dijaga. Namun Yang Maha Kuasa telah mengambilnya kembali.
Kini Ersya telah pergi. Namun ia akan tetap dikenang oleh orang-orang yang mencintainya dan dicintainya.Selamat jalan Ersya . . . . .

Saturday, August 28, 2010

Meraih sukses

Terkadang menulis itu perlu pemikiran besar untuk dituangkan.
Terkadang menggambar itu perlu imajinasi tinggi untuk dilukiskan.
Terkadang berbicara itu perlu cukup keberanian untuk diucapkan.
Terkadang belajar itu membutuhkan sebuah niat kuat untuk dilakukan.
Dan terkadang berusaha itu perlu kesungguhan untuk diwujudkan.
Semua itu tidaklah menjadi hambatan
yang bisa menghalangi kita mewujudkannya
melainkan menjadi sebuah tantangan
yang sudah sepatutnya harus kita hadapi dan jalani
hingga menuju sebuah pintu kesuksesan.

Terkadang apa yang kau tulis tak sesuai dengan apa yang kau pikirkan.
Terkadang apa yang kau gambarkan tak sesuai dengan apa yang kau imajinasikan.
Terkadang apa yang kau bicarakan tak sesuai dengan apa yang kau rancangkan.
Terkadang apa yang kau pelajari tidak sesuai dengan apa yang kau kehendakkan.
Dan terkadang hasil yang kau capai sebagai buah usaha dari apa yang kau kerjakan
tak sesuai dengan apa yang kau rencanakan.
Semua itu tidak bisa menjadi alasan untuk dipersalahkan
dan membuat kita terperosok dalam keputusasan
melainkan menjadi sebuah acuan dan pedoman
untuk melangkah lebih jauh ke depan
hingga berhasil keluar dari pintu kegagalan.

Apa yang kita impikan tidak selalu terwujud langsung di langkah pertama. Terkadang kita perlu melakukan langkah kedua, ketiga, keempat, bahkan hingga keseratus demi memperolah impian itu. Kita perlu jatuh bangun berulang-ulang demi mencapai hasil yang maksimal. Hanya orang yang sabar untuk bertahan saja yang akhirnya akan berhasil sukses mewujudkan cita-citanya. Bukankah hal ini telah ditanamkan oleh kita bahkan saat kita masi di dalam kandungan. Sebelum janin terwujud, beribu-ribu sel sperma berkompetisi demi menembus satu sel telur. Hanya sel yang paling kuat untuk bertahan dan gigih mencobalah yang akhirnya keluar jadi pemenang sehingga terbentuklah janin. Konsep dasar ini perlu betul-betul tertanam di otak kita agar sekali gagal kita akan terus mencoba demi meraih seribu kesuksesan. Janganlah pernah bersedih kalau kau tak berhasil hari ini, itu bukan berarti kau gagal untuk selamanya, melainkan kau menyimpan kesukses di hari depan. Itu semua akan terwujud kalau kita tetap mencoba bukannya duduk berpangku tangan menyesali kegagalan. Bukankah Alloh telah menyuruh kita agar tidak pantang menyerah seperti yang terkandung dalam ayat berikut :
"Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." (Ali Imran:146)
Faktor lain dibalik sebuah kesuksesan adalah semangat yang membara. Jangan pernah padamkan semangat itu. Biarkanlah semangat itu berkobar-kobar dalam diri kita bahkan setelah kesuksesan dicapai. Semangat masih diperlukan setelah itu untuk menjaga dan mempertahankan apa yang telah kita peroleh. Kalau api semangat itu redup, tambahkan lagi minyak pemicu yang bisa membuatnya menyala kembali bahkan lebih besar. Bukankah ada pepatah yang mengatakan kalau mempertahankan suatu kesuksesan itu lebih sulit daripada meraihnya.
"setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dngan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan, sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah:268)
Ada banyak lagi faktor lain menuju sukses yang perlu kita ketahui yaitu kreativitas. Diperlukan sebuah kreativitas untuk bisa sukses. Dunia kini semakin berkembang. Dahulu hanya dipenuhi dengan keterbatasan teknologi, tetapi sekarang teknologi sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi dikarenakan selalu berkembang setiap detiknya. Sebagai contoh, dulu kita tidak pernah menyangka kalau kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tepung ataupun bahan bakar alternatif pengganti minyak dari ekstraksi buah jarak seperti yang berhasil ditemukan oleh para peneliti sekarang ini. Itu merupakan bukti nyata dari eksistensi sebuah kreativitas. Kreativitas bisa memicu kita menemukan hal-hal baru dan terkadang bisa dibilang ajaib, tidak pernah disangka-sangka. Hanya orang yang memiliki kreativitaslah yang bisa berkembang dan bertahan di masa depan nanti karena dia akan terus berkembang dengan sejuta ide-ide menakjubkan. Jangan pernah sekali pun mematikan kreativitas pada diri kita karena hanya akan berujung pada kedinamisan pikiran sehingga membuat pandangan kita tidak meluas dan terbatas akan beberapa aspek saja. Awalilah dengan mimpi demi memicu munculnya sebuah kreativitas. Sebagaimana tercermin dalam firman Alloh Swt. :
"dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu."(at-Taubah:46)
Dengan demikian untuk meraih kesuksesan diperlukan sikap pantang penyerah, semangat yang membara dan gigih berusaha, serta kreativitas untuk memunculkan sebuah inovasi hal baru yang lain dari sebelumnya. Teruslah berjuang demi mencapai cita-cita yang diinginkan dan tetaplah terus berjuang demi mempertahankan hasil yang telah diraih itu.

*Dedicated for myself that sometimes I feel down after failed to reach what i want

Motivasi untuk diri sendiri dan orang lain agar tidak pernah mengenal kata putus asa dalam hidup.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More