Aku Bersyukur

Aku bersyukur karena telah dikaruniakan kedua mata untuk melihat, melihat indahnya ciptaan Tuhan di dunia ini untuk selalu aku amati dan akhirnya ku syukuri nikmat Tuhan itu.

Another Starting Day

My last post was on 1st August and today is 3rd Dec. It means already 4month passed since that day. It is believed that many things have happened during that period. I really wanted to write down all of them, but in fact i couldn't. It isn't because I didn't have time to do it, it is just cuz I was lazy to pour out my ideas in this mind.

Je parle français

France ! Previously, I knew nothing speaking on France. I didn’t even know what “Bonjour” means :D But then, after taking French class since three months ago, I can speak France now. Although I still can’t speak fluently, at least I know how to introduce myself a bit :D Yeah, finally I did it. To be honest, previously, I’ve never thought to speak France and even take the class for that. It is coincidence, I can say like that. Why? Well, I’ll tell you the story.

It Is Like A Mirror

I think the nature law which says that whatever we do to other people no matter good or bad, it will turn aside us and we don't know when will it be, is true.

Sunday, December 4, 2011

“Biarlah rahasia itu tetap ada karena ketika kau mencoba menguaknya, hanya ada kekecewaan kau temui setelahnya.”


-Kira, 2011-

Saturday, December 3, 2011

Another Starting Day

My last post was on 1st August and today is 3rd Dec. It means already 4month passed since that day. It is believed that many things have happened during that period. I really wanted to write down all of them, but in fact i couldn't. It isn't because I didn't have time to do it, it is just cuz I was lazy to pour out my ideas in this mind.

L-A-Z-Y ! Yeah, that's one word which I do believe can affect the whole life if one has it inside their-selves. Lazy to eat will give us sickness. Lazy to study or to do best will keep us away from success. Lazy to move will keep us stuck in the same place whereas other people who keep move on will go far away leaving us behind. In a nutshell lazy is the most dangerous virus which should be avoided in our life.

A short passage above is only a point of view of mine which I think can describe what I have done in the past four months. As I said, I was lazy to share it. However, it's good that I still have a willing to keep it in my mind to write later. Yup, 4 months was not a long period to experience the life, yet wasn't a short time to engrave our memories. Well, being to the point I just wanna share my activities during that time which will be posted on the next post.

Today I am happy that I decide to start writing this blog again. I really miss the moment where I feel excited sharing my story to other people through a note. At the past I used to have reading and writing as my hobbies although in reality it is rarely to see me holding a pen to write or a book to read. From now, I'm going to bring the good habits back to my daily life. And I should keep this promise, not only keep it but make it realize =)


-Kira-

ilustration (yanniewongyy.blogspot.com)

Friday, August 26, 2011

Beasiswa Petronas S1 (Undergraduate)

Buat teman-teman yang masih kurang jelas mengenai informasi beasiswa Petronas ini, berikut saya rangkum informasi selengkap-lengkapnya atas beasiswa tersebut.

Pada beasiswa ini PETRONAS berperan sebagai sponsor tunggal kepada para penerima beasiswa. Beasiswa ini diadakan sebagai salah satu wujud CSR PETRONAS dan proses penyelenggaraannya telah diketahui oleh pemerintah Indonesia melalui BP MIGAS dan Depdiknas.

Beasiswa ini merupakan full scholarship (semua biaya ditanggung oleh sponsor) *kecuali biaya pembuatan passport, biaya translate ijazah -yang diperlukan ketika 100% telah diterima sebagai penerima beasiswa- Rincian beasiswa yang diberikan dapat dilihat pada keterangan lebih lanjut di bawah ini.

Ada satu fakultas yang ditawarkan dalam beasiswa ini yaitu Engineeing (Teknik). Berikut adalah detail lebih lanjut beberapa program yang ditawari dalam beasiswa ini. 

Bachelor of Engineering (Honours)
1. Chemical Engineering (Teknik Kimia)
2. Civil Engineering (Teknik Sipil)
3. Electrical & Electronics Engineering (Teknik Elektro)
4. Mechanical Engineering (Teknik Mesin)
5. Petroleum Engineering (Teknik Perminyakan)


Persyaratan untuk mengikuti beasiswa ini adalah sebagai berikut.
1. Usia maksimal 23 tahun pada saat tanggal mendaftar.
2. Belum nikah / single
3. Kualifikasi akademik harus setingkat SMA atau sederajat.
4. Kemampuan Bahasa Inggris baik, untuk oral (berbicara) dan written (tertulis)
5. Memilih program studi sesuai dengan yang disediakan seperti tertera dalam informasi di atas. *ketika mengisi formulir diperikan tiga pilihan bebas, boleh campur. Maksudnya tidak terbatas pada engineering saja atau technology saja, diperbolehkan memilih jurusan dari kedua program tersebut.

Tahapan seleksi beasiswa ini adalah :
1. Seleksi dokumen, peserta diharuskan untuk mengirimkan dokumen-dokumen sebagaimana    
    diminta ke kantor Petronas cabang Indonesia.
2. Tes wawancara dan tertulis. *untuk kedua tes menggunakan Bahasa Inggris.
  • Tes wawancara meliputi studi kasus (problem solving) yang nantinya akan diberikan sebuah tema berbeda-beda untuk tiap inividu, kemudian dipresentasikan kepada penguji, serta diakhiri dengan diskusi kelompok.
  • Tes tertulis, meliputi tes akademik berupa Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Inggris (tingkat kesulitannya hanya mencapai tingkat dasar, tidak sesulit SNMPTN, hanya saja yang perlu diperhatikan yaitu soal-soal tes menggunakan Bahasa Inggris), English Proficiency Test (mirip dengan tes TOEFL, tetapi tingkat kesulitannya lebih rendah, hasil tes ini nantinya akan menentukan apakah penerima beasiswa akan mendapatkan Intensive English atau tidak sebelum masa perkuliahan S1 (undergraduate) dimulai), critical thinking (mirip dengan test IQ)
3. Tes kesehatan. 

Alur tahapan tes yaitu, calon mengirimkan berkas-berkas dokumen yang diminta (bisa diantar langsung atau melalui pos), setelah itu akan diumumkan nama calon yang berhasil untuk melanjutkan ke tahap wawancara dan tes tertulis (akan dihubungi melalui telepon), dan terakhir setelah lulus selesi tertulis dan wawancara, peserta akan menempuh tes kesehatan, hingga akhirnya nanti akan terpilih beberapa orang penerima beasiswa yang berhak diberangkatkan ke Malaysia untuk melanjutkan studi S1 di Universiti Teknologi Petronas (UTP).

Dokumen-dokumen yang harus dikirimkan berupa :
1. Legalisir fotokopi ijazah SMA atau sederajat *yang didalamnya tercantum nilai hasil ujian akhir       (1 lembar)
2. Legalisir fotokopi rapot SMA atau sederajat (1 set : dari kelas 1 sampai kelas 3)
3. Fotokopi KTP atau tanda pengenal
4. Pas photo (ukuran bebas, namun disarankan 3x4 atau 4x6) (2 lembar, satu ditempel di formulir
    pendaftaran dan sisanya dilampirkan dengan mengklipnya pada formulir itu juga)
5. Formulir pendaftaran yang bisa didownload melalui website UTP (www.utp.edu.my). Caranya
    masuk ke website tersebut, di pojok kanan bawah ada tulisan Application for Foundation and
    Undergraduate Programs (International Students) diklik, lalu pilih undergraduate program --->
   how to apply ---> application form.
6. Biodata (CV) dalam Bahasa Inggris, isinya info diri singkat saja.
7. Sertifikat TOEFL (ini optional, tidak diwajibkan, tetapi kalau ada boleh dilampirkan sehingga
    tidak perlu mengikuti Intensive English nantinya).
8. Legalisir sertifikat penghargaan (ini optional juga, tidak diwajibkan, kalau ada bisa dilampirkan
    mungkin bisa jadi nilai tambah, tapi waktu itu saya tidak melampirkan juga diterima kok :D sedikit
    intermezo, sekali lagi tidak wajib)

Selanjutnya berkas dikirimkan ke :
PC Muriah Ltd,
Mandiri Tower 18th Floor, Plaza Bapindo,
Jalan Jenderal Sudirman Kav 54-55 Jakarta, 12190
Indonesia.

Deadline pendaftaran berbeda-beda tiap tahunnya. Bisa dilihat di koran Kompas untuk info tiap tahunnya. Rentang waktu seleksi biasanya : Juli-Oktober (seleksi dokumen), Oktober-Desember (tes tertulis dan wawancara), Desember-Januari (tes kesehatan), Januari-Februari (keberangkatan).

Sekedar informasi, beasiswanya yang diberikan mencakup biaya kuliah, uang buku, uang laptop, tempat tinggal, tiket pesawat, dan uang jajan tiap bulan. Kuliah ga usah keluar uang sepeser-pun. Alhamdulillah.

Update jumlah beasiswa yang diberikan sampai saat ini:
1. Uang Laptop: RM 3500 (satu kali) 
2. Uang Pakaian: RM 200 (satu kali)
3. Dua tiket pergi-pulang ekonomi Jakarta-Kuala Lumpur (keberangkatan ke Malaysia dan kepulangan ke INdonesia)
4. Satu tiket ekonomi pergi-pulang Kuala Lumpur-Jakarta (setelah menetap di kampus selama dua tahun)
5. Bebas biaya SPP kuliah sampai tamat
6. Uang saku bulanan: RM 600 per bulan, murah Gan tinggal di kampus...
7. Uang perlengkapan (sapu, ember, dll.): RM 250
8. Uang Skripsi: RM 300 (sekali)
9. Uang Buku : RM 450 per semester
10. Uang alat tulis: RM 70 per semester

Contact person :
Universiti Teknologi Petronas
Bandar Seri Iskandar, 31750 Tronoh
Perak Darul Ridzuan
Malaysia

Telepon:+605-3721265/66/72
Fax: +605-3721286
E-mail: utp@petronas.com.my


FAQ (Pertanyaan yang biasa ditanyakan)
1. Nanti di sana tinggal dimana?
Jawab : Apartemen/asrama disediakan oleh kampus, gratis, tidak perlu bayar.

2. Minta tips dong biar keterima beasiswa ini!
Jawab : Buat seleksi dokumen banyak-banyak berdoa aja biar keterima, trus kalau untuk tes tertulis dan wawancara perlancar Bahasa Inggris Anda baik speaking (berbicara) ataupun tertulis, untuk tes kesehatan, jaga kesehatan Anda dengan baik.

3. Kalau saya berminat sebagai private student gimana?
Jawab : untuk seleksi berkasnya, dokumen yang diperlukan sama seperti di atas tetapi setelah itu dikirimkan melalui email atau pos langsung ke UTP, untuk info lebih lanjut bisa dilihat di http://www.utp.edu.my/index.php?option=com_content&view=article&id=465&Itemid=2984
trus untuk tes wawancara, tertulis, dan kesehatan akan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Semua rincian biaya perkuliahan bisa dilihat di website UTP tersebut.

4. Ada berapa intake penerimaan?
Jawab : Untuk yang beasiswa setiap tahunnya hanya ada satu kali pendaftaran (masuk sebagai Januari intake) sebagaimana telah dijelaskan di atas. Kalau untuk private bisa mendaftar 3 kali dalam setahun (January intake, May intake, September intake).

5. Apakah beasiswa ini bersifat mengikat?
Jawab : Tidak, setelah lulus dari UTP, pelajar boleh bekerja dimana saja tidak harus di PETRONAS (tidak ada ikatan dinas). Selain itu untuk bekerja di PETRONAS pun harus mendaftar seperti selayaknya pelamar kerja.

6. Bagaimana dengan sistem beasiswanya? Apa ada syarat IPK yang harus dipenuhi selama kuliah?
Jawab : Ya, ada. Selama kuliah mahasiswa harus mencapai minimal IPK 2.5. Kalau mendapat dibawah nilai tersebut akan ada sanksi yang diberikan sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut ketika diterima nanti.

7. Nanti belajarnya menggunakan bahasa apa?
Jawab : Semua perkuliahan menggunakan Bahasa Inggris, tidak terkecuali soal-soal ujian. Untuk percakapan sehari-hari tergantung dengan siapa Anda berbicara. 

8. Tes wawancara, tertulis, dan kesehatannya dimana?
Jawab : Ketiga tes tersebut akan dilaksanakan di Jakarta di kantor PETRONAS, Indonesia. Semua biaya transportasi ke dan dari Jakarta ditanggung oleh calon penerima beasiswa.

9. Berapa orang biasanya yang diterima?
Jawab : maksimal tiap taun petronas ambil 10 orang dari tiap negara termasuk indonesia, namun itu juga bergantung pada kebijakan dan hasil tes maksudnya kebijakan dari petinggi2 petronas. Untuk tahun 2013 (3 orang), 2012 (8 orang), 2011 (5 orang), 2010 (3 orang), 2009 (9 orang), 2008 (10 orang), 2007 (5 orang).

10. Kalau private student mau minta beasiswa dari petronas bisa nggak?
Jawab : Sejauh ini tidak bisa, Anda harus memilih mau jalur private student atau beasiswa.

11. Apakah ada contoh soal tes dari tahun-tahun sebelumnya?
Jawab : Tidak ada. Sebagai gambaran, untuk tes akademiknya tidak sesulit UN atau SNMPTN. Semuanya adalah soal-soal dasar yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Untuk topik wawancara biasanya seputar pengetahuan umum (seperti bidang kesehatan, pendidikan, informasi, keamanan, dll.)

Demikian informasi ini diberikan. Semoga dapat membantu teman-teman dan memberikan pencerahan mengenai beasiswa Petronas ini.

Ini sebagai contoh pengumuman beasiswa ini di koran KOMPAS untuk tahun 2012.

Saturday, July 2, 2011


Diriwayatkan dari Aisyah, beliau berkata: “Rasulullah hampir tidak pernah keluar dari rumah sehingga beliau menyebut-nyebut kebaikan tentang Khadijah dan memuji-mujinya setiap hari sehingga aku menjadi cemburu maka aku berkata: Bukankah ia seorang wanita tua yang Allah telah meng-gantikannya dengan yang lebih baik untuk engkau? Maka beliau marah sampai berkerut dahinya kemudian bersabda: Tidak! Demi Allah, Allah tidak memberiku ganti yang lebih baik darinya. Sungguh ia telah beriman di saat manusia mendustakanku, dan menolongku dengan harta di saat manusia menjauhiku, dan dengannya Allah mengaruniakan anak padaku dan tidak dengan wanita (istri) yang lain. Aisyah berkata: Maka aku berjanji untuk tidak menjelek-jelekkanny a selama-lamanya.”



Tuesday, May 3, 2011

Mari Mengejar Ilmu

(illustration : tarbiyah-dzatiyah.blogspot.com)

Ilmu apa nilai ya? Sering kali terlintas di benak kita manakah yang harus kita utamakan ketika tengah mengenyam bangku pendidikan. Semasa itu pula diri kita maupun pihak-pihak lain menginginkan agar kita sekolah agar menjadi pintar, bertambah ilmunya, dan mendapat nilai yang bagus. Namun tahukah kita bahwa ilmu dan nilai bisa menjadi dua hal yang sama, bisa juga menjadi dua hal yang berbeda dalam konteks pencapaiannya.

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu membahas dan membicarakan segala macam pengetahuan yang dapat dimiliki manusia, baik pengetahuan lahir maupun pengetahuan bathin, termasuk masalah-masalah yang tresedental dan metafisik. Sedangkan, pengertian nilai, menurut seorang Associate Prof. Department of Interdisciplinary Studies in Education, School
of Education San Francisco State College, Jack R. Fraenkel, idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh sesorang, (Value is any idea, a concept , about what some one think is important in life).

Memahami kedua konsep tersebut setidaknya kita akan mendapatkan gambaran dan bisa menentukan mana yang harus dikedepankan. Satu hal yang pasti, bila kita mengejar ilmu maka nilai akan mengiringi di belakangnya. Sementara kalau kita mengejar nilai, kemungkin besar akan menjerumuskan diri kita untuk menghalalkan segala macam cara hanya demi mendapat nilai tinggi dalam pelajaran.

Ilmu tak kan lekang dimakan zaman, dia akan senantiasa melekat di dalam pikiran, sementara nilai, kepuasan mendapatkannya hanya muncul sesaat saja saat kau mendapatkannya yang selanjutnya akan menguap seiring berjalannya waktu.

Memang, ilmu dan nilai adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Mereka akan selalu datang bersamaan dan terkadang mengharuskan kita untuk memilih mana yang harus dikedepankan. Perlu kecermatan dalam menentukan pilihan ini.
Jadi, manakah yang hendak kita pilih? Tentukanlah pilihanmu sekarang yang mengarah kepada masa depan kita !



". . . demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. (QS, Al-Kahfi:91)"


Monday, May 2, 2011

Sepotong Semangat di Hari Pendidikan


ING NGARSO SUNG TULODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI”

(Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan)

Sekitar satu jam telah berlalu dari tengah malam. Aku masih berkutat dengan diktat kuliah demi mempersiapkan diri menempuh ujian akhir yang sudah di depan mata. Lelah karena berjam-jam melototin catatan-catatan kuliah itu, sejenak aku merilekskan badan. Putar badan ke kanan, putar ke kiri, tak ketinggalan dengan memijat kepala yang ketika kupegang terasa panas. Tampaknya telah mencapai titik didih akibat dijejali berbagai rumus mata kuliah Peluang dan Statistika. Lirik kanan, lirik kiri, dan pandanganku pun tertuju ke arah laptop mungil di atas meja belajar yang sejak sore tadi kuonggokan begitu saja karena tidak ingin ia memecah konsentrasiku ketika belajar. Kuberanjak dari kasur springku mendekati benda elektronik itu. Kutekan tombol power, layar hitam itu pun kini berwarni-warni. Sedikit menunggu karena proses loadingnya agak lambat, yang kuterka mungkin saja karena telah terkontaminasi dengan virus atau juga disebabkan oleh beratus-ratus ribu file yang telah dimasukkan ke tubuhnya. Loading pun selesai, bergegas ku klik ikon berlambangkan lingkaran berwarna merah, kuning, hijau, di tengah-tengahnya biru *jadi teringat lagu Pelangi ciptaan Pak A.T. Mahmud (Alm.) :D Klik sana, klik sini, hingga akhirnya jendela browser itu pun telah dipenuhi berbagai website yang kemudian satu per satu kujelajahi isinya. Selang beberapa menit kemudian pandanganku pun terpaku pada sebuah artikel yang tengah menjadi hot-thread di salah satu forum website terkemuka.


BERITA DUKA DI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Perahu Terbalik di Bengawan Solo, Siswa Tenggelam Ketika Akan Ikut Upacara Hardiknas


Hatiku teriris-iris membaca sepenggal kalimat di atas. Kusadari bahwa hari ini tanggal 2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari kelahiran seorang tokoh nasional yang semasa hidupnya begitu berapi-api menyerukan semangat pendidikan kepada bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara. Betapa mirisnya negeri kita kalau kita amati dengan cermat bahwa betapa banyaknya putra bangsa yang berpotensi untuk memajukan negeri ini dengan berat hati harus putus sekolah karena kendala biaya pendidikan yang tidak terjangkau. Betapa pilunya juga ketika melihat kenyataan bahwa banyak cendikiawan Indonesia yang terpaksa meninggalkan tanah air, memilih berkarya di negeri orang karena tidak didukung oleh pemerintah dalam mengembangkan risetnya yang semata-mata nantinya didedikasikan hanya untuk negeri tercinta.

Mengenyam pendidikan adalah hal yang belum dirasakan oleh rakyat kita secara merata. Kita dapat melihat dengan sangat jelas bahwa bangku pendidikan hanya bisa dirasakan oleh mereka yang bermodal tinggi saja lantaran harga “bangku sekolah” yang dari hari ke hari kian melangit tidak mau kalah dengan kenaikan harga sembako bahan pangan ataupun BBM. Namun demikian, kusadari juga bahwa tidak sedikit orang yang masih mau peduli akan nasib pendidikan bangsa Indonesia. Sebagai contoh, telah banyak LSM atau juga pribadi yang merogoh koceknya untuk membantu putra-putri bangsa yang ingin sekolah tetapi mengalami kesulitan ekonomi. Pemerintah pun tentunya tidak tinggal diam menyangkut masalah pendidikan ini. Salah satunya adalah menaikkan anggaran pendidikan untuk tahun 2011 menjadi sebesar Rp 249 triliun, walaupun sebetulnya hal ini belum juga cukup untuk memenuhi biaya kebutuhan pendidikan di Indonesia. Hal itu dikarenakan sebagian besar dana tersebut tersedot untuk membayar gaji guru yang seharusnya memiliki anggaran terpisah. Pada akhirnya, kita sebagai rakyat kecil sejauh ini hanya bisa menyampaikan suara-suara melalui berbagai perantara seperti, media cetak, elektronik, ataupun LSM saja tanpa bisa berbuat hal kongkret yang sekiranya bisa mengetuk hati pemerintah agar mau membuka mata melihat kondisi yang sebenarnya.

Terlepas dari itu semua, hal yang bisa kulakukan kini adalah bersyukur sebesar-besarnya atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan karena sampai saat ini aku masih dapat melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Atas berkat rahmat Alloh Swt. aku bisa merasakan indahnya masa-masa kuliah dan betapa nikmat terasa ketika setiap hari aku menerima ilmu-ilmu baru. Ilmu pengetahuan yang Insya Alloh selalu kugunakan dengan baik dalam rangka membangun tanah air tercinta. Sesungguhnya aku melakukan ini semua hanya karena mengharapkan ridho dari Alloh Yang Maha Kuasa. Sebagaimana teringat firman-Nya dalam Al-Qur`an surat Al-Mujaadilah ayat 11 :


. . . Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”



*Angkatlah semangat menuntut ilmu yang merupakan salah satu dasar dalam menjalani hidup. Meningkatkan ilmu berarti membuat hidupmu lebih hidup.

Ditulis di : kamar asrama UTP

00.43 waktu Tronoh, Malaysia.


Saturday, April 23, 2011

It Is Like A Mirror


I think the nature law which says that whatever we do to other people no matter good or bad, it will turn aside us and we don't know when will it be, is true.

It's like a mirror. It will reflect back our deed. If you are doing good with people then people will do good to u as well. I do believe whenever I feel that people around me do not care to me it means that I do as the same as them. Perhaps, I do not realize that I did that also to the people.

Jangan terlalu banyak menuntut, karena hal itu hanya dapat membuat kita sakit. Kita menuntut ini itu untuk dipenuhi, tapi cobalah becermin terlebih dahulu pada diri kita apakah sudah patut untuk kita meminta tuntutan itu? Sebagai contoh, kita meminta uang jajan tambahan pada orang tua, tetapi sering kali kita melalaikan apa yang diperintahkan orang tua kepada kita, masih sering kita membantah perintah mereka. Lalu, apakah pantas bagi kita untuk menuntut kenaikan uang jajan? Jawabannya, tentu saja tidak, bahkan sangat tidak pantas.

Contoh lain, kita sedih karena merasa tidak diperhatikan orang lain, merasa jarang diajak bermain oleh teman-teman, atau kesal karena mendapatkan nilai yang kurang baik dalam ujian. Sebelum kita protes, sebelum kita merasa sedih akan hal itu, bukankah sudah sepatutnya kita mengevaluasi diri terlebih dahulu. Apakah kita memang sudah melakukan yang terbaik, apakah kita sudah berusaha dengan maksimal? Mungkin kita merasa bahwa kita telah cukup memberi perhatian terhadap sesama kawan, sesama manusia, namun bagaimana dengan lingkungan sekitar? Bagaimana sikap kita dengan alam seperti tanaman, hewan, sungai, dan sebagainya? Apakah sudah cukup juga kita memerhatikannya, menjaga lingkungan sekitar agar tetap baik dan nyaman? Sudahkah? Jika jawabannya adalah belum, maka pantaslah kita mendapat ketidaknyamanan itu. Ketahuilah bahwa kita juga tidak boleh melupakan alam sekitar untuk dijaga.

So, sebelum kita mengeluh akan perilaku orang lain terhadap kita, terlebih dahulu kita evaluasi diri kita akan hal apa saja yang telah kita lakukan selama ini yang mungkin saja bisa menjadi penyebabnya. Lain daripada itu, sesungguhnya mengeluh itu adalah hal yang tidak baik.

Talk less, do more, gain more as well

If Only I Were There

It’s been three months since I came back to Malaysia. Ya, three months ago, I was there, back home, enjoyed the time that I spent together with my family and friends. I was also enjoying Indonesian food, watching Indonesian television, jogging to the nearby stadium every weekend. I miss to do those activities. Now, what am I feeling? It’s changed. It’s different, totally different. Currently, I’m in my room, but the same as my room back home. Alone, sitting in front of my laptop by staring at the pictures of my family, my friends, my foods, my homeland. Trying to recall back all those memories played inside my mind. Sometimes, I smile remembering of the happy moment that I had. But, most of the time I wipe off my tears that fall down whenever the homesickness appears, make me want to go back to that time. And I’m even willing to grab my suitcase, book the ticket, and fly back to my hometown, leave all my bustle of studying behind only to cure my pain by feeling homesick.


Feeling homesick

My parents : Ayah-Bunda

My sista : Icha-Riri

My extended family

My friends at : UI, Unila, BTA’s lover, SMANDA-PIRATES (Pasukan Intelek Ipa Tiga Smanda), SPANDA-AXEL I, SD : 6A-Kartika II-5

My home

My lovely room

My teddy bear

Indonesian traditional food : pempek, tekwan, model, somay, ketoprak, kue serabi, jus alpukat.

Depok

Lampung

Indonesia

My motherland

Missing all of them


If only I were there, I would be able to enjoy my mom’s cooking.

If only I were there, I would spend time together with my family.

If only I were there, I would be able to taste Indonesian traditional food.

If only I were there, I would see my friends and hang out together.

Ya, it’s true if only I were there.

Suddenly, I’m awake from my dream

and realizing that I’m not there right now.

It hurts my heart by missing those moments all the time.

It becomes worst day by day.

The more I try to heal it, the more I feel the pain.

The homesickness that I feel is becoming greater

time by time, day by day, month by month.

And I don’t know till when it’s gonna be cured.

However, apart from that, I can feel the sweetness within that.

It’s sweet because I have those moments as the memory

Sweet memory.

I’m really grateful for that.

Then, by realizing it, the homesickness that always wants to attack me,

slowly it lose its power because the sweetness heal my hurt though.

So right now, the condition is changed.

The more I feel homesick, the more I have power to get up

solely to show that I won’t be lost easily.

It gives me more energy for my soul.

Eventually, no more saying “If I were there”

nothing else except saying “I must be there coming back home with my success”

Success against the homesickness as the barrier to reach my goals.


-Kira-

Friday, April 22, 2011

Je parle français

Bonjour ! Je m’appelle Anti. Je suis Indonésienne. Je fais des études d’ingénierie. J’étudie à l’UTP. Je parle anglais, malais, japonais, coréen, français, et, indonésien. J’ai 20 ans. Je suis célibataire. Merci. ^o^



(illustration : jakartacity.olx.co.id)

France ! Previously, I knew nothing speaking on France. I didn’t even know what “Bonjour” means :D But then, after taking French class since three months ago, I can speak France now. Although I still can’t speak fluently, at least I know how to introduce myself a bit :D Yeah, finally I did it. To be honest, previously, I’ve never thought to speak France and even take the class for that. It is coincidence, I can say like that. Why? Well, I’ll tell you the story.

In my campus, there is a subject which is called social science/humanities elective. This subject offers two type of subject at which students need to choose one of them. First is Language and Communication subject which offer Arabic, French, and Mandarin. Then, the second one is Social and humanities subject which offer Culture Anthropology, General Psychology, and Introduction to Political Science. It is a must to every student take this subject because it is one of the main subject to be taken. To me, I’m planning to take one of the language subjects since I’m really interested to learn a new language and get to know more about a particular country. In the beginning, I would like to take Mandarin. It is because I have a dream that one day I can go to China visiting one of the seven wonders in the world, “The Great Wall of China”. Unfortunately, I could not take that subject in this semester because the timetable for that subject is clashing with other subject which is more important to take in this semester L. Then, I would like to take Arabic, but the class is not open for this semester. I don’t want to take culture anthropology or other subject since I’m just interested on learning language. In the end, here I go, taking French class since there is no other option to choose.

After three months experienced on learning French, now, I strongly say “France, I’m in love!” -J’adore Paris. Oui ! It makes me to add one more list on my dream list which is visiting Paris. Yeah, now I really want to go there if I have a chance. I want to see Eiffel Tower in real whereby recently I can only stare at the picture. There are many things that attract me to learn more about France, i.e. the culture, the traditional food, the science development, and many others.

Apart from my dream, I want to tell you what I’ve learned so far in the French class. So, at which the time where the class is about the end in this semester, I know how to count in France, how to describe something, how to express the time, and many more lessons that I’ve learned. Then, not leaving behind, I’m assigned to make a video presentation and to perform a drama using French :D I did it with my groupmates very well. I feel satisfied. So, I won’t be dumb anymore if there is someone asks me speaking on French. ^^


PS : Here I attached the video that I made with my friend as the assignment of French class.

Wednesday, April 20, 2011

Catatan Anak Rantau : Episode Makanan (Part 1)

Langit malam di luar semakin pekat menghitam.
Pertanda tengah malam pun akan segera datang.
Walau begitu kedua mata ini tidak boleh kupejamkan.
Kenapa?
Tumpukan buku teks, catatan kuliah, data-data eksperimen
yang bersisian dengan kotak elektronik canggih milikku
adalah jawaban untuk pertanyaan di atas.




Ya, belakangan ini banyak hal yang menyibukkan diriku
dan itu semua berhubungan dengan peranku sebagai mahasiswa.
Disibukkan dengan tugas makalah, laporan lab eksperimen, presentasi,
dan tentunya yang tidak mau ketinggalan adalah ujian.

Maka dari itu kuputuskan untuk terjaga sampai larut malam
demi menyelesaikan semua tanggungan itu.
Kucoba membuka jendela kamar sekadar ingin mendapat angin segar.
Yah, mungkin saja bisa mengusir rasa kantukku
yang telah memasuki level "awas" untuk meletus.
Ternyata sia-sia, bahkan memperburuk keadaan.
Daya kekuatan mataku pun mengalami penurunan drastis yang signifikan
dari "lima watt" hingga kini "0.5 watt" tersisa.

Otak berputar mencari solusi permasalahan.
Lirik kanan lirik kiri. Celingak-celinguk atas bawah.
Senam kepala dan badan sejenak.
Dan akhirnya pandangan terfokus pada laci kecil di meja belajar.
Itu adalah tempat rahasiaku menyimpan harta karun
yang berupa makanan cemilan yang kubawa dari tanah air tercinta.
Maklum sebagai anak perantauan di negeri orang
yang notabene-nya memiliki keuangan pas-pasan,
jajan sembarangan seenak udelnya adalah mubah hukumnya.
Boleh dilakukan, tapi sangat disarankan untuk tidak dilakukan.
Kenapa?
Selain karena jenis cemilan yang dijual berbeda dari yang dijual di kampung halaman,
juga diikuti dengan harga jual cemilan itu yang lebih mahal tiga kali lipat dari harga modal.

Dengan jantung berdegup kencang, perlahan kuintip isi laci itu.
Jreng, seketika tubuhku membeku. =(
Pupus sudah harapanku untuk menciptakan sebuah teori baru
yang mungkin nantinya bisa dipatenkan mengalahkan teori relativitas-Einstein.
Ya, teori yang ingin kuusulkan adalah
"Mengemil dapat mengurangi rasa kantuk yang didera."
Aku menghela napas panjang.
Sedih, kesal, gembira, nano-nano rasa hatiku ini.
Gembira sebab masih ada cemilan tersisa untuk kusantap malam ini.
Sedih karena itu adalah cemilan terakhir yang kupunya.
Itu artinya sampai liburan tiba, tidak ada lagi cemilan warisan negeri tercinta
tanah airku, Indonesia.

Pada akhirnya kuputuskan untuk menyikat habisan cemilan yang tersisa itu.
Dalam hitungan detik, kini tinggal tersisa kemasannya saja.
Setelah itu, aku kembali belajar dan mengerjakan tugas
yang hampir jatuh tempo untuk dikumpulkan.
Setidaknya sepotong krispi coklat yang kuyakin hanya dijual di Indonesia itu
sedikit menaikkan energiku, sebagaimana kandungan yang ada di dalamnya
yaitu theobromine yang dapat menstimulus jaringan saraf fan jantung
yang dapat membuat tubuh tetap terjaga dan bersemangat.

Tulisan ini dibuat di kala stress tengah melanda akibat efek samping berkutat dengan pelajaran terlalu lama. Sebenarnya yang ingin aku sampaikan adalah betapa sangat rindu diri ini akan makanan Indonesia yang cukup sulit untuk ditemukan di negara lain, negeri jiran (negara tetangga) sekali pun. Dan aku pun tersadar kalau Indonesia itu selain kaya akan sumber daya alam, tempat wisata alam yang indah, juga terkenal dengan makanannya yang unik tiada duanya bahkan cemilan pun. Bahkan ada cerita unik ketika teman satu kampusku berkunjung ke Indonesia. Saat itu kami hendak makan siang bersama di sebuah kompleks perkantoran elite di bilangan Sudirman, Jakarta. Aku dan teman-teman bahkan pelayannya juga terkejut ketika dia memesan sop buntut. Ternyata, si teman yang berasal dari negeri padang pasir ini telah jatuh cinta dengan rasa sop buntut sejak pertama kali mencobanya.

Anyway, setidaknya ada sepotong hikmah yang bisa kita ambil dari tulisan ini yaitu sejauh apa pun kita merantau ke negeri orang, senikmat apa pun makanan negeri itu, tetap saja rasa makanan khas negeri sendiri telah terpatri dengan kuat di lidah kita dan tidak akan mudah kita lupakan begitu saja.

"Lestarikan kuliner nusantara, majukan citra Indonesia."





Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More